Kategori: Drama, action
Sutradara: Doze Niu
Produser: Dennis Yu, Chan Ya-wen,Yao Cheng-chung, Chang Hsueh-shun, Alan Tong, Doze Niu
Penulis Naskah: Tseng Li-ting, Doze Niu
Rilis: April 2010
Negara: Taiwan
Pemain:
Ethan Ruan as Monk
Mark Chao as Mosquito
Rhydian Vaughan as Dragon
Ma Ru Long as Geta
Sinopsis
Monga berseting di distrik Wanhua Taipei tahun 1980-an, membangkitkan sebuah nostalgia masa lalu. Bangka atau yang lebih dikenal sebagai Manka, merupakan sebuah kota kecil di Taipei yang saat ini sudah menjadi bagian dari wilayah kota Wanhua. Mungkin ini adalah masa yang masih murni, sebuah dunia yang sedang berada di puncak hal-hal lawas dan baru. Menceritakan sebuah gang yang berusaha melakukan pergerakan dan mengubah segala sesuatu, sementara Temple Front menolak segala perubahan.
Disutradarai Doze Niu, Monga menyuguhkan kisah gangster klasik. Adegan dibuka dengan Mosquito (Mark Chao) seorang anak baru di sekolah yang sedang dikerjai. Namun responnya yang berani menarik perhatian Dragon (Rhydian Vaughan), yang merupakan putra Geta (Ma Ru Long) sang pemimpin Temple Front. Mosquito pun kemudian direkrut masuk ke dalam kelompok mereka dan membentuk kelompok beranggotakan lima orang termasuk Monk (Ethan Ruan). Kemudian ditambah dengan kehadiran Monkey dan Dog Boy, melengkapi kelompok bentukan Mosquito.
Seringkali mereka berkomplot untuk meninggalkan kelas dan menghabiskan hari-hari mereka untuk bertarung di jalanan, pergi clubbing serta merayu wanita. Suatu ketika, tanpa ada rasa bersalah, salah satu anggota kelompok geng yang tampaknya tidak akan terkalahkan itu, terlibat dalam pembunuhan di jalan. Sementara itu, kelompok geng China dari wilayah yang lain berusaha untuk beradu otot di wilayah Bangka itu. Mereka sengaja berteman dengan Wenqian, salah seorang anggota geng musuh yang diperankan oleh Jason Wang. Pihak luar itu sengaja bersekongkol untuk mengeluarkan bos geng Bangka, termasuk ayah Dragon. Mereka berusaha untuk mendekati Monk dan menyuruhnya untuk melakukan pembunuhan. Mosquito pun menguak pengkhianatan yang dilakukan Monk, sehingga muncullah adegan bentrokan berdarah di antara kedua pihak...
Mosquito tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah dan mengagumi Geta sebagai figur ayah. Xiaoning adalah gadis yang dicintai Mosquito, namun dia memainkan peran yang cukup perifer. Sebenarnya ini merupakan film tentang dunia pria, persaudaraan dan pengkhianatan. Ada banyak adegan perkelahian, beberapa diantaranya bahkan bisa dibilang cukup kejam. Tetapi fokus utama disini adalah pada hubungan di antara para anggota geng.
Niu menyatakan jika dia ingin menghasilkan film gangster Taiwan yang unik. Secara visual, sang sutradara sebetulnya berhasil menggapai tujuannya yaitu membuat berbagai karakter dengan menggunakan pola dasar Taike yang dilengkapi dengan kemeja bermotif bunga-bunga dan sandal jepit. Beberapa adegan romantis pun disuguhkan dalam film itu. Tentu saja hal ini membuat film itu lebih menarik daripada film klasik gangster yang biasanya. Persahabatan, pemuda yang tak berdosa, loyalitas, kelicikan dilukiskan secara nyata dalam film itu. Awal adegan pertarungan di jalanan melibatkan lebih dari 100 ekstra yang dimainkan seperti sendratari gubahan Sandee Chen.
Secara keseluruhan Monga adalah sebuah film yang sangat bagus dan sukses membangun ketegangan dan simpati yang dramatis untuk protagonis kunci. Diuntungkan dengan pembukaan spektakuler, Monga sudah menikmati kesuksesannya di box office dan tidak diragukan lagi akan mampu menarik perhatian penonton. Monga merupakan film yang menghibur, penonton tentu akan sangat menikmatinya.