Dua orang di dua tempat yang berbeda seperti saling menggapai antara satu dengan yang lain di ruang dan waktu yang berbeda, dengan diselingi adegan untuk memberi kita keyakinan bahwa sudah ada ikatan batin di antara mereka. (Apakah itu. Saya yakin itu adalah takdir)
Pemeran utama kita, KANG BOK-GU (Rain Bi) berbaring sendirian di lapangan berumput sementara seseorang yang lain berbaring - seolah menunggu sesuatu - sendirian di pantai, ombak menerjang dengan lembut di sekitarnya. Dia adalah CHA Eun-seok (Shin Min Ah), ia pun membuka matanya dan seolah berusaha menggapai dengan tangan ke arah kamera saat Bok-gu melakukan hal yang sama. Hal ini seperti mereka saling menggapai ke arah satu sama lain. Eun-seok menutup matanya, dan air mata jatuh di pipinya.
Episode pertama dimulai.........................
Teman-teman Bok-gu sedang mengadakan pesta di dekat sungai. Salah satu temannya terkejut karena melihat seorang wanita dengan gaun merah berada di bagian atas jembatan di dekatnya, wanita itu tampak seolah-olah sudah siap untuk melompat. Dia pun bergegas mencari Bok-gu (memanggil 'Dog' dia Bok-gu) dan memberitahukan hal itu. Dari jarak jauh mereka mengenali wanita itu sebagai putri seorang bankir yang telah ditolak oleh Bok-gu.
Bok-gu, dengan sikap dinginnya, mengabaikan hal tersebut meskipun gadis bergaun merah tersebut menangis. Tiba-tiba, Bok-gu berjalan santai ke arah wanita itu dengan permen lolipop di mulutnya dan wajah seolah tak begitu peduli. Pertama-tama, dia mengatakan kepada gadis yang ingin bunuh diri itu bahwa jika dia mau menunjukkan celana dalamnya untuk semua orang yang berdiri di bawah, seharusnya dia menarik roknya lebih keatas supaya pertunjukan semakin bagus.
Aduh aduh ………….
Gadis itu mengancam bahwa ia akan melompat. "Katakan bahwa kau mencintaiku," dia memohon. Bok-gu terus bersikap acuh meskipun melihat wanita tersebut menderita. "Katakanlah kepadaku, 'Jika kamu menungguku, aku akan mencintaimu. " gadis itu memohon. Tapi Bok-gu tidak bergeming. Sebaliknya, ia malah mengatakan kepada wanita tersebut untuk terus saja dan segera melompat. Saat Bok-gu memutar punggungnya, gadis itu pun melompat. Bok-gu terus saja berjalan tanpa peduli, tapi mungkin sebagian hati nuraninya masih ada, dan ia pun akhirnya juga melompat.
Kembali ke Eun-seok, yang menangis untuk “oppa” nya di pantai. Dia mulai berjalan masuk ke air dan tiba-tiba sang sutradara berteriak "Cut!", Ternyata kita sedang menyaksikan syuting drama di sebuah drama dan ternyata Eun-seok adalah aktris, tapi dia sepertinya tidak mendengar dan peduli dengan kata "cut" yang dilontarkan sang sutradara, bahkan dia terus masuk ke dalam air. Ada sebuah momen kecil di mana si manajer, CHOI MI-Seon (Kang Rae-yeon), menghentikan seseorang agar menyelamatkan Eun-seok dan dia pun menggelengkan kepalanya sambil seolah berkata: Dasar Gadis Gila.
Eun-seok menyelam ke dalam air pada saat yang sama dengan waktu Bok-gu menyelam di tempat yang berbeda, pada adegan ini tampak seperti mereka berenang ke arah satu sama lain. Di bawah permukaan air sepertinya Bok-gu meenggapai dan menyelamatkan Eun-seok, tetapi ketika Bok-gu muncul, ternyata itu adalah gadis bergaun merah yang melompat tadi.
Meskipun Bok-gu menyelamatkan gadis bergaun merah, bukan berarti gadis itu menjadi senang karenanya. Bok-gu mengatakan pada gadis itu bahwa dia tidak akan menyelamatkannya jika dia berusaha bunuh diri, dan meninggalkannya gadis yang sedang menangis itu.
Setelah berenang di laut, Eun-seok berada di sebuah van aktris nya bersama dengan manajernya. Seperti sudah takdir, di samping mereka ada van rumah yang dinaiki oleh Bok-gu dan teman-temannya. Saat teman-teman Bok-gu menyadari bahwa mobil yang berjalan disampingnya adalah mobil selebriti, mereka semua mulai melambai untuk mendapatkan perhatian. Eun-seok pun tersenyum geli sampai akhirnya ia melihat Bok-gu melalui jendela yang terbuka, tertidur di kursi belakang. Wajahnya mengingatkan sebuah lagu yang pernah dinyanyikannya bersama “oppa”, orang yang sama dengan yang sedang dia pikirnya sewaktu berenang di laut berenang di laut.
Tampaknya Bok-gu tidak tidur dan hanya memejamkan mata, tangannya mulai menjangkau keluar dari jendela mobil dan Eun-Seok pun melakukan hal yang sama - dan ketika jari jemari mereka akan mencapai ke arah satu sama lain, kendaraan pun terpisah.
Teng..teng …….
(Tiba-tiba Eun-seok berada di tengah jalan yang ramai sebelum dia bertatap muka dengan Bok-gu yang memegang senjata dan ditodongkan ke arah kepalanya. )
Eun-seok mulai menjalani rutinitas sehari-hari, pemotretan dan sejenisnya, meskipun setiap kali dia tidak konsentrasi matanya tampak menerawang jauh, pikirannya jelas di tempat lain.
Seorang pria dengan topi baseball melihat Eun-seok dari jauh, dan menempatkan Eun-seok dalam keadaan tertekan. Pria itu pun segera berbalik pergi meskipun Eun-seok memanggilnya, "Tolong jangan melarikan diri. Tolong jangan pergi. Tolong ... Jangan pergi! Kang Min-gu, kamu kejam! "
Dan pada waktu yang sama, Bok-gu seolah-olah mendengar suara Eun-seok. Selain itu ada suara dari seseorang yang mengatakan kepada Bok-gu agar tidak menggunakan kekerasan walau apapun yang terjadi. Suara dan memori akan saudaranya, KANG MIN-GU (Kim Young-jae), tampaknya digunakan sebagai alas an dari kekerasan yang dilakukan Bok-gu untuk sebuah alasan.
Bok-gu yang berdarah mulai bersiap untuk melanjutkan pertandingan K-1, setelah jelas bahwa dia lebih memilih jalan kekerasan meskipun dinasehati oleh kakaknya. Ini adalah sebuah pertarungan yang sangat brutal dan berakhir dengan Bok-gu yang jatuh terjerembab di lantai, Hal ini bukan karena dia telah kalah, tapi karena ia yang memilih untuk kalah. Mengapa? Karena semua ini adalah untuk pemenang, dan dia pecundang. (Bukan sebuah lelucon, tapi dia memang benar-benar seorang pecundang profesional.)
Teman Bok-gu pun memanggilnya keluar ring setelah pertarungan pertama,mereka bertanya-tanya mengapa dia ikut pertarungan K-1 ini jika dia tidak pernah ingin menang. Apa sih tujuan hidupnya? Bok-gu tidak menjawab, dan malah memasang pap gusi dia tanpa melihat wajah lawannya.
Eun-seok pergi sendiri dari sebuah rumah mewah untuk suatu distrik kota yang miskin, bertekad untuk mencari Min-gu. Dia mencoba untuk menemukan dia di tempat lama namun tidak berhasil, sampai wanita pemilik rumah kontrakan yang dulu ditinggali Min-gu memberitahu Eun-seok bahwa laki-laki itu telah melarikan diri dan belum membayar sewa. Mengapa seorang bintang top mencari seorang pria yang miskin bahkan tak punya nama sama sekali sih?
Untuk sedikit menghibur Eun-seok, wanita itu memberikan Eun-seok sebotol “Soju”, Eun-seok pun meminumnua seperti meminum sebotol air. Akhirya si manajer yang mencarinya bias menemukannya dalam keadaan mabuk, tapi percuma saja memarahi Eun-seok, yang memang tidak peduli dengan karirnya.
Kemudian, Eun-seok harus mendatangi sebuah pesta yang diselenggarakan oleh pihak sponsor yang telah mendanai drama yang diperankannya bersama tamu-tamu terhormat yang lain. Eun-seok adalah model utama perusahaan, di mejanya Eun-seok punya sekitar lima gelas anggur yang telah kosong, dan sepertinya dia mabuk. Ada seorang pria yang duduk di seberang mejanya dan memberikan gelas minumannya, Eun-seok pun mengucapkan terima kasih. Laki-laki ini adalah Kim Joon-SUNG (Lee Ki-woo), Putra kedua dari pemimpin perusahaan chaebol yang sangat besar.
Eun-seok tidak terlihat duduk ditempatnya pada saat video iklan yang dibintanginya diputar, di permisi keluar dan berjalan ke tangga untuk memanggil Min-gu. Tentu saja dia hanya mendengar suaranya sendiri, dan membuatnya merasa sangat sedih meskipun telah memanggil Min-gu seratus kali. Eun-seok berteriak : "Aku tidak bisa putus denganmu, mengapa harus begitu? Aku tidak bisa putus denganmu seperti ini.Aku bisa mati! Eun-seok pun menangis di telepon.
Sementara itu, Joon-sung terus memberikan presentasinya untuk menarik para investor asing, memamerkan kehebatannya dalam berbagai bahasa. Joon-sung tiba-tiba menemukan Eun-seok pingsan di tangga, dan berusaha membangunkannya, namun akhir nya dia malah jatuh di atas tubuh Eun-seok. Eun-seok yang pingsan mulai sadar dan berteriak dengan kencang karena mendapati Joon-sung berada diatasnya. Tanpa diduga ada seorang wartawan yang merekam kejadian itu dengan kamera.
Eun-seok pun kembali ke pesta dengan keadaan mabuk dan berantakan, bersama dengan Joon-sung yang mengikutinya di belakang. Dihadapan semua orang eun-seok menyebut Joon-sung cabul sambil mengacungkan jari tengahnya kearah Joon-sung.
HAN DA-JUNG (Kim Sa-Rang) hidup sebagai sebagai seorang rentenir kecil-kecilan, dan untuk menagih uang, dia tidak takut menggunakan kekerasan. Dalam kasus dengan pemilik kios buah, ia mengobak-abrik buah dagangan mereka. Ketika pemilik kios itu tidak mau membayar, Bok-gu seolah-oleh memberitahukan kepadanya bahwa jika Da-jung mengancam akan membunuhnya, maka dia benar-benar akan membunuh. "Dia Han Da-jung dan panggilan akrabnya adalah 'anjing gila'," Bok-gu memberitahu wanita itu, dalam upaya untuk menakutnya.
Jika hal itu tidak berhasil, Bok-gu malah menunjukkan keahliannya dan menghunuskan pisau dengan terampil, dan Da-jung akhirnya mendapatkan uangnya. Bok-gu mengikuti Da-jung sampai malam kebeberapa tempat, dimana Bok-gu bertindak sebagai body guard yang menakutkan bagi Da-jung untuk mengintimidasi debitur agar membayar hutang mereka. Bahkan ketika mereka menghadapi sekelompok gangster di sebuah klub, Bok-gu melawan mereka seolah dialah bosnya.
Bok-gu jelas seperti seorang berandalan dengan penampilan rambutnya, Pipi yang diperban, luka, dan permen lolipop di mulutnya. Tapi dia menjadi seperti itu akibat menderita oleh masa lalunya, sambil menutup telinganya dengan tangan agar bias mendengar alunan lagu yang selalu dinyayikan oleh kakaknya untuk nya.
Musik biola sedih mengalun ketika Da-jung memandang gaun pengantin melalui sebuah jendela toko, dan terlihat secara jelas bahwa dilehernya terdapat luka bakar. Itulah yang menjelaskan mengapa dia selalu memakai syal di leher.
Da Jung mengakui bahwa pernah ada seorang pria di jalan yang pernah menuangkan sup panas kepada Bok-gu, dan da Jung ingin membunuhnya untuk membalas dendam atas penghinaannya itu. Kata-kata lembut dari Bok-gu agar tidak ada api dendam pada Da Jung tidak didengarnya, akhirnya dia berteriak. Bok-gu mengatakan pada da Jung untuk jangan melakukan apa saja untuknya lagi, apa pun itu.
Saat Bok-gu pulang mengendarai sepeda motor, ada kilas balik tentang masa kecil mereka. Bok-gu terjebak dalam gedung yang terbakar, dan Da-jung pergi untuk menyelamatkannya. Tanda luka bakar di leher itu ternyata merupakan ikatan mereka yang sepertinya didorong akibat perasaan bersalah Bok-gu yang telah diselamatkan hidupnya.
Berita atas rekaman antara Joon-sung dan Eun-seok telah menyebar dengan cepat seperti virus, dan tampaknya jauh lebih buruk daripada apapun itu. Hal ini merupakan skandal bagi Eun-seok dan Joon-sung, putra bungsu dari perusahaan keluarga chaebol.
Ayah Joon-sung yang mengetahui hal itu sangat marah besar dan berkata bahwa Joon-sung tidak diperlukan dalam keluarga - ia memiliki satu anak yang baik, yaiutu satu kakak Joon-sung dan itu cukup baginya.
Sayangnya, Joon-sung tahu tentang video tersebut melalui salah satu investor Perancis. Ternyata investor asing lebih up to date di tabloid gosip dari dia, rupanya.
Manajer Eun-Seok pun memarahi Eun-seok karena telah minum terlalu banyak pada malam tersebut, sementara ibunya yang terlalu berlebihan sikap keluar di tengah ruang tamu, setelah menolak untuk minum atau makan apapun sepanjang hari. Ketika adik Eun-Seok berkomentar bahwa skandal ini bukan akhir dari dunia, Ibunya menawarkan pendapat sebaliknya. "Ya, dunia telah berakhir. Semuanya sudah berakhir sekarang. Semuanya sudah berakhir. "
Ibu Eun-Seok mulai menangis pada suaminya atas apa yang harus mereka lakukan sekarang jika reputasi Eun-Seok sampai hancur. Adik Eun-Seok menyindir ibunya bahwa Eun-Seok selalu ingin mengakhiri karir aktingnya, jadi buat apa ribut-ribut? Sudah jelas bahwa kakaknya memiliki kebencian atas sifat ibunya yang mata duitan, mengingat dia memang bukan ibu biologisnya dan malah menikah dengan ayahnya untuk uang Eun-Seok.
Joon-sung memanggil Eun-seok keluar untuk bertemu dan membahas tentang skandal ini. Eun-seok masih mengangap bahwa Joon-Sung berusaha untuk menganiaya dirinya, tapi Joon-Sung memprotes dan berkata bahwa dia tidak bersalah. Dia mengatakan padanya bahwa dia tidak meletakkan tangannya pada sesuatu yang bukan miliknya, yang Eun-seok pun tersinggung. Jadi apa, aku makanan untuknya? Lalu siapa dessert-nya?
Frustrasi, Joon-sung mencoba menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud seperti itu. Joon-sung: "Apakah kamu tidak dididik di perguruan tinggi?" Eun-seok hanya mengedipkan matanya karena Joon-sung berbicara padanya dengan menggunakan bahasa asing dan mengatakan kepada Eun-seok bahwa tidak, Eun-seok tidak pernah pergi ke perguruan tinggi, tapi karena dia adalah lulusan perguruan tinggi ia bisa datang dengan solusi untuk mereka masalah.
Joon-sung kemudian bertanya apakah dia sengaja bersandiwara seperti ini untuk mendekati dirinya yang keluarga chaebol - ia dengar banyak aktris melakukannya sepanjang waktu. Eun-seok menghela napas panjang. "Hei, laki-laki yang tinggi. Apakah aku melihat hal itu mudah untuk mu "Ha, aku suka julukannya?. Sangat pantas.
Bok-gu dengan bertelanjang dada melampiaskan rasa frustasi dengan sarung tinju. Kantong tinju, tentu saja, menjadi metafora yang jelas untuk rasa bersalah dan batinnya yang kacau.
Meskipun Bok-gu hanya merupakan sebuah alat, ia selalu memiliki wanita disekitar. Tetapi ada seorang wanita yang bertemu dengannya di dekat rumahnya - sikapnya kepada wanita itu jauh berbeda dari cara dia bersikap terhadap gadis bergaun merah. Wanita itu bertanya-tanya mengapa ia tidak pernah muncul, dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan menikah besok. Seperti gadis bergaun merah, dia juga menawarkan akan meninggalkan semuanya dalam hidupnya jika Bok-gu mau mengatakan padanya untuk tidak pergi.
Bok-gu mengatakan bahwa dia tidak dapat membatalkan pernikahan gadis itu hanya karena ia mengatakan demikian, tapi jelas bahwa sebenarnya Bok-gu ingin mengatakan begitu. Mereka memiliki sesuatu yang istimewa, tapi Bok-gu harus membiarkan dia pergi karena Da-jung. Gadis itu tahu akan ini juga, dan mengatakan kepada Bok-gu, "Kamu tidak bisa mencintai seseorang hanya karena rasa tanggung jawab."
Da-jung saat itu ada di dekat mereka, dan mendengar kata-kata itu. Oooooo…….. Untuk lebih mendorong Bok-gu, mantan pacarnya itu pun mengatakan kepada bahwa dia tahu Da-jung mendapat bekas luka bakar itu karena Bok-gu, itu sebabnya Bok-gu mengabdikan hidupnya untuk seperti seseorang yang harus membayar hutangnya. Tapi saat inilah yang bias menentukan semuanya : "Mengapa kamu mau tersiksa bersama dengan seorang gadis yang tidak kamu cintai?" Oooooooo…….., Da Jung yang masih bisa mendengar semua pembicaraan mereka itu pun terjatuh diatas tanah bersama dengan belanjaannya.
Bok-gu pun terus berjalan dengan sikap dinginnya sebagai tameng, dan ia mengatakan pada gadis itu bahwa dia tidak pernah mencintainya. Bok-gu tidak mencintai gadis itu, tapi siap membiarkan kebahagiaan pergi demi Da-jung. Bok-gu sadar bahwa Da-jung telah mendengar semua pembicaraan tadi, tapi bersikap seolah-olah tidak ada yang salah. Da-jung tetap melakukan hal seperti biasa, inilah cara mereka mengatasi perasaan terhadap satu sama lain. Da-jung yang tahu apa yang dia lakukan untuk dia, tapi bukan dengan kebencian bahwa dia terus melakukannya.
Bok-gu bersikap tenang sambil terus bersiul, dan Da-jung melihat kembali bekas luka nya di cermin, teringat oleh kata-kata gadis itu kembali dengan jelas. Dia tahu dia dicintai hanya karena rasa tanggung jawab.
Teman sekamar Bok-gu, MI-sook (Na Yoon), sampai terengah-engah saat ia mencari Bok-gu. Ada kabar baik : dia menemukan kakak Bok-gu, Kang Min-gu, yang selama sepuluh tahun ini terpisah.
Akhirnya Bok-gu bertemu kembali dengan saudaranya di atap apartemen saudaranya itu. Mereka berbagi bir dan perasaan, Min-gu pun meminta maaf karena meninggalkan adiknya sendirian menghadapi dunia yang keras ini begitu lama.
Bok-gu memberitahu Min-gu bahwa ia masih hidup dengan kekerasan, dan pada kenyataannya, sekarang ini inilah yang dia lakukannya untuk hidup. Apakah Min-gu akan pergi lagi?
Min-gu pun meminta maaf lagi, mengatakan bahwa ia benar-benar salah. Baiklah, Bok-gu rasa itu mudah untuk mengatakannya setelah sepuluh tahun. Tapi jika Min-gu tahu dia salah, mengapa ia pergi begitu lama?
Ia pun bercanda bersama Bok-gu memercikkan busa dari kaleng bir mereka dan bermain seperti anak-anak di atap. Aww. Beberapa saat kemudian, Min-gu melihat wajah Eun-Seok di sebuah gedung seberang dengan judul bahwa Eun-seok sekarang bertunangan dengan putra Chaebol Kim Joon-sung..
Min-gu seolah-olah ingin menggapai wajah Eun-Seok yang ditampilkan di iklan, tenggelam dalam dunianya sendiri. Bok-gu pun bercanda bahwa jika Min-gu adalah penjahat, ia lebih baik memberikan nyawa-Nya sekarang. Dia harus memikirkan usianya ...
Tapi ... Min-gu menghilang tepat di depan mata Bok-gu itu, jatuh dari tepi atap dalam sekejap mata.