Selasa, 01 Mei 2012

A Moment to Remember (K-Movie)

Kisah diawali dengan seorang cewek karir Kim Su-Jin, seorang wanita polos, innocent, namun mudah rapuh yang memiliki masa lalu kelam dan “reputasi” buruk, yaitu selingkuhan rekan kantornya sendiri, Young-Min yang merupakan suami dari org lain. Su-Jin sedang bersedih hati karna diputus pacarnya. Su-Jin sangat khawatir jika ayahnya membencinya karena ia telah merusak nama baik keluarga. Ia mengalami stress dan guncangan mental yang luar biasa. Hingga Ia hampir dikucilkan oleh lingkungan
Namun, tanpa disangka, ayahnya malah mendukungnya untuk melupakan masa lalu dan memulai hari-hari biru. . “Melupakan sesuatu dengan mudah adalah berkah. Tinggalkan semua kesalahanmu dan mulailah sesuatu yang baru,” ujar sang ayah dengan bijaknya. Ia menangis sejadi jadinya hingga make-upnya luntur, dan hujan turun seperti menambah penderitaannya malam itu. Ceol-Su adalah tukang kayu, pria yang dingin dan misterius hidupnya pas-pasan baru selesai belanja. Pertemuannya dengan Su-Jin diawali Hal konyo yaitu akibat Kesalahpahaman yang terjadi karena hal sepele : sekaleng minuman soda. Soo-jin lupa terhadap sekaleng minuman yang ditinggalkan di supermarket. Kemudian ia kembali ke supermarket. Ia melihat Cheol-soo sedang memegang merk minuman yang sama. Ia dengan seenaknya segera mengambilnya dari tangan Cheol Su dan kemudian meminumnya, setelah itu dia langsung pergi. Laki-laki itu hanya bisa tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala karena ia tahu bahwa ia sedang berhadap-hadapan dengan seseorang yang mengalami depresi berat.
Dari sinilah awal perkenalan mereka, kontan, pada pertemuan berikutnya hal konyol itu kembali terulang, Ceoul-Su nampak ingin “balas dendam” pada Su-Jin.
Ketika Ia menemani Ayahnya ke area konstruksi disanalah Ia bertemu dengan Chol-Su lagi. Dan ternyata Ia adalah seorang tukang kayu lah istilahnya. Masih dianggap sebagai bawahan. Namun, Chol-Su membuktikan bahwa walau Ia berpangkat rendah, Ia tetap punya harga diri dan kemampuan yang tinggi. Karena itulah ketika Ia bertemu dengan Su-Jin dan mulai berpacaran, Ia terdorong hatinya untuk mengambil tes sertifikasi arsitek. Tanpa disangka, Ia lulus pada tes pertama kali.Ternyata laki-laki misterius ini adalah seorang mandor tukang kayu yang bekerja di tempat ayahnya bekerja. Wanita ini begitu penasaran dengan laki-laki tersebut. Di mata wanita ini laki-laki misterius itu begitu mempesona dan ia tidak mampu menutupi perasaanya bahwa ia menyukai laki-laki itu, dan sayangnya ia terlalu ekspresif.
Sampai suatu saat, mereka menjadi dekat. Su-jin akhirnya berani mengutarakan keinginannya menjadi istri Ceol-Su. ceol-Su lantas menolak karena “sadar” akan posisinya yang hanya pekerja kontruksi biasa di tempat ayah Su-Jin bekerja.
Meski sulit ditaklukan, Ceol-Su akhirnya menikah dengan Su-Jin. Pada saat mereka duduk berdua di sebuah kafe, laki-laki tadi menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya kepada wanita tersebut. Gelas itu langsung diambil dan siap diminum oleh si wanita. Kemudian si laki-laki berkata, “Jika kau minum gelas itu, kau menjadi kekasihku”. Sesaat ia bimbang dan kemudian menatap mata si laki-laki. Dengan hati mantap akhirnya ia meminum air yang ada di gelas itu. Tidak lama setelah kejadian itu akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Awalnya, ayah Su-Jin tak menerima Ceol-Su, karena menganggapnya adalah orang yang keras kepala, karena pekerjaannya dan juga asal-usul keluarga yang tak jelas. Setelah mencari tahu, Su-Jin akhirnya dapat mengetahui keberadaan keluarga Ceol-Su. Kakeknya, tukang kayu dan penunggu kuil tua dan ibunya seorang narapidana kasus penipuan. Itulah yang membuat Ceol-Su merahasiakan identitas keluarganya, terlebih tentang ibunya yang sangat dibencinya. Namun, lagi-lagi, karena kebesaran hati sang ayah, akhirnya Su-Jin dibiarkan menikah dengan Ceol-Su.
Su-Jin terus mendorong dan membesarkan hati Ceol-Su saat ia membenci ibunya. Ibunya yang telah membuangnya, kini sedang mendekam penjara. Ia hanya bisa bebas jika ada uang tebusan. Su-Jin berharap Ceol-Su membatalkan membangun rumah dari tabungannya dan lebih baik membebaskan ibunya. “Memaafkan tidaklah sesulit itu. Memaafkan adalah memberi sedikit tempat di hatimu. Memaafkan adalah memberi sedikit ruang pada kebencian,” ungkap Su-Jin.
Singkat cerita, mereka akhirnya menikah, tinggal di sebuah rumah dan hidup bahagia, hari-hari mereka pun di lalui dengan canda ria, dihiasi pengalaman indah, yang bisa di kenang. Namun suatu hari, tiba tiba Su-Jin jadi suka melupakan sesuatu, padahal baru melaluinya, dan terjadi begitu sering. Sejak awal, ia memang terlihat sering lupa pada hal-hal kecil, seperti lupa membawa pensil dan lupa jalan pulang Siapa sangka, hal tersebut semakin parah dan telah sampai pada tahap membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, bahkan ia lupa di mana jalan pulang ke rumah. Bingung, ia pun memeriksakan diri ke RS, dokter memvonisnya menderita penyakit Alzheimer (suatu penyakit yang mengakibatkan otak tak dapat mengingat kembali masa lalu alias kepikunan) yang biasanya menerpa mereka yang telah lanjut usia. Hal ini membuat Ia tak lagi percaya akan kehidupannya. Ia terus menyalahi dirinya. Ketika fakta itu terbuka, ternyata penyabab nya adalah ketika Ia ingin lari dengan kekasih sebelumnya, Ia tak sadar dihajar oleh istri sang pria hingga jatuh pingsan. Itu yang menyababkan Su-Jin kehilangan saraf memori.
Dokter memvonis, Kim Su-Jin mengidap Alzheimer.
Hatinya hancur ketika dijelaskan oleh dokter apa itu Alzhemir, dan situasi dimana dia akan melupakan segala sesuatu yang pernah dialaminya selama 20-an tahun belakangan. Takut ditinggal Ceol-Su, dengan segala upaya, Su-Jin berusaha menyembunyikan penyakit itu dari Ceol-Su, Namun lama kelamaan suaminya tahu dan sempat terjadi pertengkaran di antara mereka berdua, karena tiba-tiba si wanita meminta suaminya menceraikan dirinya karena ia merasa kehidupan mereka tidak akan bahagia kelak karena penyakit yang dideritanya. Namun suaminya tidak menyetujui ide itu, karena perceraian bukanlah jalan keluar bagi masalah mereka.
Perlahan-lahan, Su-Jin mulai melupakan segalanya. Keluarga mulai merasa resah dan kasihan pada Ceol-Su. Namun, Ceol-Su tetap bersikukuh ingin merawat sang istri, tak peduli seperti apapun kondisi istrinya tersebut. Dengan kesabaran dan kekuatan cinta yang dimilikinya, Ceol-Su tetap merawat Su-Jin tanpa lelah. Cheol Su tetap menemani dan merawat Su Jin. Bahkan saat Su Jin lupa, menganggap bahwa Cheol Su adalah mantan kekasihnya yang dulu, Ceol-Su pun menangis saat melihat Su-Jin yang mulai tak mengenalnya.
Keadaan semakin buruk ketika penyakit Kim Su Jin bertambah parah. Dia mulai lupa dengan suaminya dan menganggap suaminya adalah mantan pacarnya (Young Min) 2 tahun yang lalu.
Adegan yang bikin miris ketika si suami membuatkan replika rumah baru mereka untuk sang istri semalaman. esoknya dengan penuh rasa cinta dia memperlihatkan replika rumah itu.
Ceol-Su : kamu suka?
Kim Su Jin : ehem, tapi buat jendela lebih besar, aku ingin banyak cahaya masuk dirumah kita
Ceol-Su : gampang besok akan aku perbaiki. Aku berangkat dulu oke
Kim Su Jin : Young Min, aku mencintaimu
Ceol-Su : Sama –sama (diucapkan dengan tersenyum)
(Padahal nama suaminya Ceol-Su. Si istri malah memanggil suaminya dengan nama mantan pacarnya. Si suami ketika menutup rumahnya hanya bisa menangis lirih)
Namun Ceol-Su tidak meninggalkannya, tapi sering sedih karna setelah apa yang dilakukannya tidak diingat oleh Su-Jin. Dia berkata pada istrinya sebelum istrinya mulai lupa segalanya “Aku akan mengingatmu walau kau tidak mengingat aku. Aku akan mencintaimu walau kau tidak mencintaiku. Kalau kau sudah lupa semua tentang aku, aku akan muncul disana dan membuatmu ingat lagi. Cukup menyenangkan bukan seperti pacaran tiap hari.”. Sang suami telah memperlihatkan ketulusan hatinya, dia tidak peduli bahwa hatinya bisa teriris setiap saat.
Sesekali beberapa persen memori Su-Jin mungkin kembali, tetapi akan kembali lupa, hingga gak ingat lagi sama sekali. Disinilah hebatnya Ceol-Su, ia tetap menerima semuanya dengan lapang dada, bahkan berhasil menemukan cara untuk menanggulangi semua itu lewat kertas pesan berwarna-warni yang isinya sangat romantis. Chol-Su juga mati-matian untuk mengembalikan memori Su-Jin yng terhapus. Ia menempel semua foto mereka disekeliling rumah, dan bahkan Ia selalu mengajak istrinya itu keliling rumah agar Ia dapat mengingat sesaat tentang memori nya bersama Chol-Su.
Pada suatu saat si istri melihat album-album fotonya dan membaca tulisan-tulisan yang ditempel suaminya dihampir seluruh dinding rumahnya (untuk mengingatkan si istri hal2 yg telah di laluinya). Akhirnya si istri ini teringat bahwa dia sudah mempunyai seorang suami yang bernama Ceol-Su. Seketika itu juga rasa cintanya kembali. Dan dia teringat kelakuannya hari-hari belakangan ini. Dia menangis.
Dia menulis surat pada suaminya berisi permintaan maaf dan mengatakan hanya suaminya yang dia cintai. Kim Su Jin hanya mencintai Ceol-Su. Meminta maaf berkali-kali dan meninggalkan si suami karena takut membuatnya menderita lebih jauh lagi. Si istri mengajukan cerai. (Nah di sini adegan yg paling sedih…)

Inilah Isi Suratnya :
MAAF. Maafkan aku
Aku tak pernah bermaksud menyakitimu….
Ya TUHAN apa yang telah aku perbuat ?
Kau menangis ?
Aku tak mau melihatmu menagis atau menderita.
Aku ingin membuatmu bahagia.
Tapi aku hanya membuatmu menderita.
Ceol-Su. Ceol-Su.
Cintaku
Jangan salah paham.
Aku hanya cinta padamu
Hanya kau yang ada di hatiku.
Aku hanya ingat dirimu. Sungguh.
Betapa inginnya kutunjukkan isi hatiku padamu.
Apa mungkin bisa kulakukan itu.
Saat ingatanku masih ada?
Oh….. Jantungku berdebar…
Aku Kim Su-Jin.
Hanya mencintai Ceol-Su
Aku tak ingin melupakan itu.
Seharusnya tidak ku lupakan?
Tahukah kau itu.
Kau bisa merasakan hatiku?
Aku takut kehilangan ingatanku lagi….
Sebelum ku katakan padamu semuanya aku harus bilang.
Aku mencintai mu, dan aku mohon maaf.
Aku bertemu denganmu sebab aku pelupa.
Aku meninggalkanmu sebab aku pelupa.
Kau hal terindah yang pernah terjadi padaku
Betapa bersukurnya aku pada TUHAN yang telah mengirimmu padaku.
Aku tak harus mengingatmu.
Kau adalah bagian dariku.
Senyumku, tawaku dan bauku sama sepertimu.
Aku mungkin melupakan mu.
Tapi aku tak bisa mengusirmu dari diriku.
Kau tak pernah katakan padaku kalau kau mencintaiku.
Tapi aku tahu jauh di lubuk hatiku bahwa kau mencintai ku.
Maafkan aku karena meninggalkanmu.
Kumohon.
Untuk terakhir kalinya.
…………………….
Aku minta tolong.
Tolong tengok ayahku.
Sang suami yang mencintai istrinya, berusaha mencari dimana istrinya pergi dengan hanya meninggalkan surat cinta dan permintaan maaf. Akhirnya dia menemukan sang istri dirumah perawatan, seperti panti untuk orang- orang yang menderita Alzheimer. Si istri sudah lupa, siapa suaminya bahkan dirinya sendiri.
Choi Ceol-Su setia merawat Su-Jin, meski harus mengelap sang istri yang mulai buang air sembarangan.
Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Chol-Su untuk dirawat di rumah sakit tempat khusus. Merasa kondisinya sudah terjepit Ia hanya dapat mengirim surat kepada Chol-Su yang berisikan tentang permintaan maafnya untuk tidak pernah bisa mengingat Ia kembali. Ia hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk Chol-Su dan mengucapkan selamat tinggal tanpa melihat batang hidungnya.
Ceol-Su berusaha mencari rumah sakit tempat istrinya di rawat, dan suatu ketika datang surat dari Su Jin (Su Jin selalu mengirimkan surat pada Ceol-Su disaat ingatannya pulih sesaat), dari situ akhirnya Ceol-Su tahu dimana Su Jin dirawat Akhirnya Su Jin tinggal di panti orang tanpa ingatan, sudah tidak punya kenangan, meninggalkan Ceol-Su yang sering mengunjunginya dengan perasaan sedih karna dirinya tidak lagi diingat oleh orang yang dulunya sangat mencintainya. Sudah tentu Ceol-Su sangat terpukul, namun pria itu dengan setia terus mengunjungi Su Jin di sanatorium dengan mengenakan kacamata hitam, supaya Su Jin tidak melihat air matanya yang bercucuran. Si suami pantang menyerah, secara sengaja meminta bantuan suster panti rehab untuk membantunya mengawal Su Jin selama di jalan dengan dibawanya si istri keluar dari panti itu. Dan si suami membuat rekonstruksi pertemuan pertama mereka untuk membuat si istri ingat kembali.
Secara sengaja ia berpura pura mengajak Su Jin yang sudah lupa kenalan. Sampai Su Jin punya kenangan baru lagi untuk dikenang meski sangat singkat. Su Jin juga diajak bernostalgia (upaya pemulihan ingatan) dengan flashback ke saat awal mereka ketemu. Di supermarket tempat beli sekaleng soda. Dengan yg jadi kasir dokter nya, yang jadi cleaning service kakeknya, yang jd pembeli Ayah, Ibu, Adik, dan Ibu mertuanya. Saat itu, Su Jin tanya ke laki-laki disampingnya yg adalah suaminya sendiri,
"Apakah kita sedang ada di surga?"
Suaminya jawab,
"Iya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar